Postingan

Menampilkan postingan dengan label Corat-coret

1/4 Abad Lebih

Saya rasa, seperempat abad lebih adalah waktu yang cukup. Cukup untuk melakukan segala macam tindakan tidak bermanfaat. Cukup untuk berfikir bahwa dengan uang sendiri bisa bersenang-senang sepuas hati. Cukup untuk mementingkan ego pribadi daripada peduli terhadap orang lain. Saya rasa, seperempat abad lebih adalah waktu yang lebih. Lebih untuk mengucap syukur atas apa yang Allah berikan. Lebih untuk fokus merealisasikan rencana-rencana masa depan. Lebih untuk memperdalam ilmu-ilmu agama. Saya rasa, seperempat abad lebih adalah saatnya. Saatnya untuk melangkah pada fase hidup selanjutnya. Saatnya untuk bersikap legowo dengan kenyataan-kenyataan hidup. Saatnya untuk memberikan manfaat bagi sesama makhluk. Karena saya rasa, seperempat abad lebih adalah usia yang tak lagi muda.  Sadar ataupun tidak sadar, menerima ataupun tidak menerima, itulah kenyataan. Maka, saya harus memilih diantara kepastian-kepastian.

Kadang memang harus demikian

Kadang kamu harus tegar menghadapi persoalan,  meski hanya pura-pura,  agar di mata orang lain terlihat tidak sedang terjadi apa-apa. Kadang kamu harus bersikap tenang menerima keadaan,  meski hanya pura-pura,  agar orang lain tidak menilai kamu cengeng. Kadang kamu harus terus bersabar,  meski hanya kata menyerah yang ada di kepala,  agar orang lain menilai kamu bukan orang yang lemah. Kadang kamu harus tetap tersenyum,  meski hatimu getir,  agar orang lain melihat tidak ada masalah yang sedang dipikirkan. Kadang kamu harus demikian,  karena pundakmu harus tetap tegak berdiri meski tanpa penguat. Memang kamu harus demikian,  karena kamu laki-laki.   

Sebuah Proses

“Kemana kamu selama ini?”, tanya seseorang pada sosok yang dirindukan. “Aku? Dari dulu aku masih di tempatku. Tidak berpindah sedikitpun menuju tempat lain”, jawabnya. “Kenapa tidak pernah memberi kabar? Menyapaku paling tidak” “Maaf, bukan maksudku untuk sengaja tidak memberi kabar, ataupun bermaksud sombong terhadapmu” “Lantas? Apakah kamu terlalu sibuk dengan pekerjaanmu? Atau kamu telah menemukan duniamu sendiri?” “Aku sedang menikmati proses” “Menikmati proses? Apa maksud perkataanmu?” “Kamu tahu? Sadar ataupun tidak sadar, selama ini kita sedang terlibat pada sebuah proses. Bahkan jauh sebelum aku mengenalmu. Jauh sebelum kita memulai sebuah perbincangan” “Proses apa yang kamu maksudkan?” “Coba renungkan, ketika dulu kita masih sering bertemu, ketika hampir tidak ada jarak ruang dan waktu di antara kita, hingga pada akhirnya waktu memisahkan. Apakah ada yang salah? Waktu kah yang bertanggungjawab atas sem...

Pagi Merah Ramadhan

Gambar
       Pagi merah di pertengahan bulan Ramadhan. Langit cerah, udara bersih dan sejuk di rasa, namun sayang itu hanya di atas sana, pada ketinggian dimana burung-burung menari-nari menikmati indahnya suasana, menjelajah cakrawala hingga ujung jauhnya. Sementara di sini, di bawah sini, pada tempat di mana hampir setiap sudut ruang dipenuhi debu jalanan, asap kendaraan, suara renyah ribuan knalpot, saya ‘berenang’ mengikuti arus manusia menuju tempat kerja. Ribuan manusia memenuhi jalan-jalan setiap harinya. Sesak nafas, penat dan keringat telah menjadi bagian dari perjalanan setiap hari, pulang dan pergi.  Kerap kali saya cemburu meyaksikan barisan burung yang terbang bebas di atas sana. Cemburu pada kebebasan yang mereka pertontonkan, meliuk-liuk melintasi segala penjuru langit.        Untuk saat ini, memang tidak ada pilihan lain daripada mengikuti apa yang menjadi tanggung jawab dan komitmen saya di awal masuk kerja. Bahwa bersedia dit...

Coretan malam

Jogja, 5 Maret 2012 23.25 WIB Secangkir susu full cream hangat dan sebungkus biscuit coklat menemaniku mengisi malam ini. Udara di luar sana tampak dingin setelah gerimis belum lama reda, sementara suasana kian meredup ditelan sepi yang mulai beranjak. Hembus angin laminer sesekali menyingsing pada telinga, memberitakan bahwa waktu sudah beranjak larut. Hanya aku seorang yang masih terjaga, sedangkan penghuni lainya telah jauh menuju alam mimpi. Tersisa sepi di kamar ini. Aku suka sepi, Aku suka hening, Aku suka senyap, Jika ditanya kenapa demikian, jawabku enteng saja, aku bisa lebih tenang. Mungkin karena lebih dari setengah masa terjagaku sudah terlalu banyak suara gaduh yang melelahkan otakku, atau karena memang aku sendiri adalah orang yang tidak suka keramaian. Lepas dari itu semua, terkadang dari sepi aku bisa merefleksikan diri, dari hening aku bisa mengoreksi diri, dan dari senyap aku menyusun langkah-langkah. Harapannya, ketika aku kembali pada “keramaian”, aku sudah menj...

Semester 7

Bismillahirrahmanirrahim….  Sebelumnya saya mau minta maaf pada blog saya sendiri karena baru sekarang bisa kembali menyapa, "hai, apakabar? ngapain aja nih selama saya tinggal? duh kasian sekali, jangankan orang lain, pemiliknya sendiri aja jarang berkunjung, ckckck, sungguh blog yang malang..." (tabur bunga)  Lagi-lagi karena alasan yang sangat tidak beralasan sehingga saya cukup lama tak menyapa blog ini. Sibuk kuliah. #membela diri. Sebenernya kalau dibilang sibuk sih gak ada sibuk-sibuknya sama sekali, kuliah pagi – selesai – nyapa temen kampus – pulang kandang – cari makan – tidur – bangun – kuliah sore – pulang – cari makan – tidur. Yap, kira-kira itu lah kerjaan saya akhir-akhir ini. Secara, saya sekarang udah semester 7 gitu lho… saya tekankan lagi biar jelas SEMESTER TUJUH!! Huhuhu. Itu artinya saya sudah bukan maba yang masih suka bawa-bawa kebiasaan SMA. Kadang saya  mbayangin waktu baru pertama kali jadi mahasiswa, saya menganggap kalau maha...
     Oke, kembali berekspresi dengan jari-jari di atas keyboard. Mencurahkan unek-unek tak jelas yang hampir mengakarat di permukaan otak. :D       Berikut ada beberapa baris puisi yang tak ber'empunya, tapi kalo aku lihat dari bentuk tulisannya yang sedikit bergaya Italic sepertinya aku tahu siapa penulisnya. Oya, aku dapet dari blocknote d'atas laci kamar, pas lagi iseng2 buka eh nemu puisi2 alay gitu.... :D. Kalo ga salah aku pakai itu blocknote waktu semester2 awal kuliah... Check this out... SIAPA AKU Terkadang ku merasa tak berguna, bila semua yang ku salahkan pasti disalahkan, Terkadang ku merasa menjadi yang terbodoh, tak mengenal apapun bahkan diriku sendiri... semua menyebalkan, Semua angkat bicara, Dan merasa paling benar dalam menilaiku, Semua selalu berlomba, Menyalahkan diriku, Apa pernah mereka melihat diri sendiri??? SIAPA AKU...?? JAWABLAH, SIAPAPUN YANG MERASA MENGENALKU.. SIAPA AKU!!      Kalo dilihat dari bahas...
Berlatar lagu sendu dari band indie E.R.K. salah satu band favoritku karena idealisme yang dimilikinya. Musik yang sederhana dengan lirik yang dalam dan menggugah.  ............ aku diam sejenak, ............ namun sejenak aku rasa masih belum cukup, ...........dan, aku memilih untuk diam lebih lama. kenapa kau diam???        terlalu introvert......        kenapa tidak mau bercerita??? apa kau tidak mendengar ceritaku? apa aku harus memverbalkan menjadi kata-kata? atau harus bicara terbuka? iya? kalau memang iya, kenapa yang lain harus di tutupi? ......... aku mulai ngelantur, aku ingin tidur.... kecewa.

Bingung

Binggung... itu yang aku rasakan sekarang, cemas, kalut, kacau, atau apa itu namanya, yang jelas pikiran tidak lagi sejalan dengan kenyataaan... perasaan yang aku mulai rasakan dari beberapa minggu yang lalu. Entah apa penyebab semua itu aku sendiri tidak tahu. Segala macam dugaan coba mulai kuhadirkan untuk mengatasi masalahku ini, terlalu banyak libur kan? atau ada sebab yang lain... Satu per satu mulai ku analisa kegiatanku akhir-akhir ini, semenjak awal libur semester yang lalu. Tepat satu minggu setelah libur semester dimulai, aku pergi ke tTangerang ketempat kakakku yang tinggal disana, tujuanku jelas selain untuk silaturrahmi juga untuk mengisi liburan, bertemu dengan sepupu yang lama tidak bertemu menjadi kebanggan tersendiri bagiku. Bermain, bersepeda disore hari, menjadi kegiatanku selama 2 hari di sana. Setelah itu, aku pun kembali pulang kerumah. Hampir dua bulan penuh aku habiskan masa liburan hanya dirumah saja, membatu orang tua adalah bentuk tanggung jawabku ke...

Salam Perpisahan

        Waktu setengah tahun bagiku mungkin sudah cukup, cukup untuk tidak lagi duduk berjam-jam di depan layar monitor yang kadang membuatku jenuh dan pusing, untuk tidak lagi menyapa orang-orang yang membutuhkan jasa pelayanan dengan senyum terpaksaku karena rasa lelah yang menimpa, cukup untuk  tidak lagi menarik laci meja kayu yang  di dalamnya tergeletak lembaran-lembaran uang kertas mulai dari ribuan hingga puluhan ribu dan kadang ada beberapa tumpuk uang receh di sampingnya, cukup untuk tidak lagi bangun di tengah malam lalu beranjak menembus dinginya udara , cukup bagiku untuk tidak lagi memesankan makanan dan minuman ke ibu Ratna untuk para pelanggan, cukup bagiku untuk bercanda dan bersenda gurau dengan Ucok dan Yuli ketika mereka mampir sepulang sekolah, cukup bagiku untuk tidak lagi menumpang shalat di depan ruang TV kost bu Ratna, cukup bagiku untuk menerima keluhan dan cacian dari mereka yang merasa dirugikan, cukup bagiku untu...

Bluesonic all izz well

Gambar
          Ehhmmm, wah rasanya semakin jarang posting aja ni...setelah akhir-akhir ini terserang penyakit malas, sekarang saatnya untuk kembali berkarya dengan tulisan2 yang banyak ga jelasnya. Seperti biasa, nulis apa aja yang sedang ada di pikiran, toh cuma aku aja yang bakal baca ini tuisan, atau mungkin ada satu dua orang pengunjung yang ga sengaja kesasar mampir ke blog ini, ya silakan saja baca tulisanku yang amat sangat amburadul bin semrawut mowat mawut .hehehehe...barang kali ada pelajaran yang bisa diambil, sok ambil aja tu di meja, buruan nanti keduluan ama kucing..( ga nyambung...).           Yap, kali ini ane (ane tu sbnernya msh sodara ma ani ga c...??hehehehe) (sdg mencoba pake bahasa gaul) mau sedikit cerita. (so what?) jadi gni, pas kemaren itu tepatnya hari rabu ane punya rencana buat nyuciin motor ( si bluesonic ), sebenarnya sih udah lama banget tu niat, tapi karena ba...

Titik nadir

Rabu, 21 April 2010 menjelang larut malam. Ada hal yang akhir2 ini menjadikanku semakin binggung, tak jelas, atau kurang memahami keadaan. Jangankah memahami, sekedar mengerti pun aku merasa sulit. Hal yang selalu memutar di kepalaku membuatku semakin tak tentu arah. Sedikit aku mencoba berpikir ulang, adakah yang salah denganku? Atau aku harus menyalahkan keadaan sekitarku, tapi menurutku kalau cara yang satu ini kelihatannya sedikit memaksakan, dan lebih baik aku melihat dari perspektif lain selainnya. Lebih bertambah binggung lagi ketika aku harus menentukan perspektif apa lagi yang harus aku gunakan? Dan tampak sudah banyak ngawur ketimbang benarnya. Waktu? mungkin. Kesempatan? juga bisa. dua hal tersebut mungkin bisa mewakili kebingunganku selama ini. Ya, memang akhir2 ini aku banyak bermasalah dengan waktu, semenjak selesai UTS kemarin banyak sekali kegiatan yang harus aku ikuti, mulai dari makrab sebagai anggota baru PKTS yang memakan waktu 2 hari 2 malam,...

Menunggu

Selasa, 9 Maret 2010 Sedang menunggu uang kiriman dari bapak, kok gak datang2 ya??? padahal batas pembayaran SPP sudah lewat 4 hari yang lalu....waduuuhh....gawat, konsekuensinya mesti ngurus ini itu dulu, ke jurusan, fakultas, bank, ke jurusan lagi....hhmmmm.....mesti korban waktu lagi. Kali ini memang agak sedikit berbeda dari biasanya, biasanya bapak transfer seminggu sekali, meskipun uang yang di transfer tak seberapa, hanya cukup untuk beli makan+bensin, namun aku masih bisa sedikit menyisihkan untuk kebutuhan yang lainnya seperti fotokopi bahan kuliah, beli peralatan mandi ( sabun, pasta gigi, shampo, dll), kadang juga bisa beli sesuatu yang memang jarang aku beli seperti baju, sepatu, atau kebutuhan untuk si "bluesonic" kesayanganku. Aku sedikit banyak tahu tentang keadaan keuangan bapakku, yang notabene hanya seorang pedagang kecil, jadi dari kecil aku mencoba mengerti beliau dengan tidak banyak meminta sesuatu layaknya anak2 kecil pada umumnya. Ibu juga ...

Peka

Ditemani lagu2 dari Bondan Prakoso & Fade 2 Black, 2:48 AM. Ternyata tak mudah ya meyakinkan orang lain sesuai dgn apa yang kita mau....apalagi kalo orang tersebut memang sudah punya pendirian yang kuat, bakal lebih sulit lagi urusan kita....bisa2 malah kita sendiri yang terpaksa mengalah atau malah kalah sama sekali. Dari pengalama2 ku yang sudah2, biasanya kalo ngadepin orang yang kayak gitu sih harus dibawa santai, jadi ga akan ada beban sama diri kita. Awalnya kita bicarakan baik2 maksud dan tujuan kita ke orang tersebut, kita tunggu respon darinya beberapa saat dulu, kalau ada sinyal positif berarti kita ga perlu repot2 menegaskan lagi maksud kita. Tapi kalo ternyata orang tersebut merespon negatif, kita harus waspada dan mulai siapkan bekal yang cukup untuk menaklukannya. tentu saja bekal yg aku maksud bukan bekal bungkusan nasi sama sayur...tapi bekal mental, kosakata, dan tentunya pengalaman2 kita.... dari apa yang kita lakukan tersebut biasanya tak sedikit y...

Besok ujian HISTER

m@gnet, 5 desember 2010 hari ini capek bgt.... hufft.... malam sebelumnya aku tidur jam 1. karena harus ngerjain tugas SKB, bikin desain rumah sederhana untuk korban bencana, di kost jujux.... trz pagi2nya stlh shlt subuh lgsg tidur lagi..... hhe... bangun jam 10an.... habis tu mandi, slese mandi utak atik lepi c jeck sebentar.....iseng2 belajar photoshop..... kurang lebih setengah jam kemudian, temenku..."yoga calon profesor" datang kerumah....ngakunya c habis dari markas TTC, qta bercrita sejenak menunggu bedug, oya, dia ngambil rambutan di tetangga sebelah...trus qta mkn bareng...hhe...rasanya masam,cz masih belum matang..... dan bedug yang qta tunggu2 berbunyi....qta menuju masjid al muslimun yang letaknya tak jauh dari masjid untuk sholat berjamaah... slese shlt, siap2 untuk brangkat ujian.....hari ini ada ujian hidrologi jm 13.30.... oke, qta berangkat boncengan, tp sblumnya qta mampir burjo dulu buat ngisi amunisi...biar nanti pas ujian perut bisa diajak kompromi...hhe...

Harapan hari ini

Sabtu, 26 Desember 2009.... Lagi2 aku bangun kesiangan.... Ingin rasanya sesekali aku bangun pagi, sholah subuh berjamaah di masjid, mendekatkan diri pada sang Khaliq. Jiwa ini begitu runyam, terus saja keluar jauh dari jalan agama. Aku ingin kembali pada jalan lurusNya. Oya, kembalipada cerita tentang hari ini... Aku bangun jam 6, lalu mandi, baru setelah itu aku sholat subuh. Sebenarnya aku begitu merasa sangat berdosa pada Penciptaku. Kewajiban sebagai seorang muslim aku abaikan seenak hatiku. Ingin ku akhiri semua kebodohan ini.... Selesai sholat aku buru2 mengeluarkan motorku, lalu datang ketempat kerja... aku hari ini ada shift jam 6 pagi. huft, dengan sedikit perasaan kurang enak karena terlambat, aku meminta maaf pada temanku yang telah lama menunggu kedatanganku untuk bergantian jaga. Syukur dia mau memaklumi keteledoranku. Oke, aku mulai bekerja, ku mulai dengan menyapu lantai. Selesai itu aku memesan indomie rebus+telot dan segelas teh hangat...