yang aku tahu... bahwa perasaan tak bisa dipaksakan... bagaimanapun keadaan seseorang... dan yang aku pahami.... bahwa memang betapa pedihnya jika hati tersakiti... terlebih jika merasa terhianati. bukan aku tak mengerti, bukan pula aku tak mau mengerti.... namun aku hanya ingin, semuanya baik-baik saja... mungkin selama itu aku akan diam, karena aku akan merasa lebih tenang. aku tak mampu lagi mengingat masa lalu, karena masa lalu itu bagiku hanya fatamorgana. aku sangat mengharapkan akan pengertian.... itu yang aku inginkan.
Aku baru saja meletakkan tas kerja dan belum sempat mencuci muka ketika ibumu tiba-tiba menghadangku. Aku juga belum mampu menerjemahkan raut mukanya karena pikiranku belum beranjak dari pekerjaan, setelah seminggu terakhir aku harus pulang lebih larut dari biasanya. Rasa lelah masih menggelayut saat dia menarik tanganku agar duduk di sebelahnya. Ada sesuatu yang ingin dikatakan kepadaku dengan segera, tebakku saat itu. Maka akupun diam siap mendengarkan apa yang akan dikatakan. Bukan kalimat yang dia katakan, namun ditunjukannya sebuah benda padaku. Sebuah benda kecil tipis sepanjang jari kelingkingku, ada strip di tengahnya, nampak dua strip merah. Awalnya aku merasa biasa saja karena belum tahu apa artinya. Namun ketika ibumu mengatakan bahwa itu artinya dia hamil, rasa campur aduk seketika muncul, haru dan bahagia, ucapan syukur tak terkira pada Yang Maha Memberi Hidup, Allah swt. Kamu adalah hujanku dalam tandusnya suasana...
Aku telah menceritakan banyak hal kepadamu. Tentangku, tentang duniaku, tentang segala macam hal yang aku rasa perlu aku ceritakan. Tak ada harapan lain kecuali agar engkau memahami darimana aku tumbuh dan dibesarkan, bagaimana jalan hidupku sebelum ini, bagaimana aku melakukan kebiasaan-kebiasaan, sehingga engkau mampu menerima keberadaanku. Aku tahu, aku belum melakukan banyak hal, belum membuktikan apapun, sementara di lain sisi engkau harus mempercayakan hidupmu kepadaku, sepenuhnya. Iya, menerima orang asing yang sama sekali belum kita kenal sebelumnya memang sulit, maka aku tidak akan memaksamu. Semuanya butuh waktu, perlu proses panjang untuk mengenal karakter masing-masing. Seperti yang pernah aku katakan padamu, memahami karakter seseorang adalah sebuah proses belajar sepanjang waktu. Maka janganlah lelah untuk terus belajar. Aku masih ingat dan akan terus mengingatnya, saat pertama kali aku datang menemuimu, ras...
fif gw mau follow blog lw kga bisa dah.. -___- ajarin blog dong fif.. haha
BalasHapussekarang udah bisa rin, kemarin emang gak aku appear.
BalasHapusbelajar autodidak rin, serching2 kn banyak tuh.
yang penting kan isinya...
syukron buat kisah2nya bang roni, setidaknya pantas untuk mem-bokmark-nya,menjdikannya pengisi malam sampai terpejam.
BalasHapuswaiyakum om,
BalasHapussaya hanya menulis apa yang ingin saya tulis,
syukur tulisan saya bisa bermanfaat untuk yg lain.