Selesai yang Bukan Akhir


Jakarta, Akhir Januari 2016

      Telah ada puluhan hari berlalu sejak terakhir kali saya posting di tempat ini dan baru kali ini saya mencoba untuk posting kembali. Sejatinya ada banyak cerita di antara hari-hari tersebut yang ingin saya tulis, namun hal tersebut hanya menjadi angin lalu ketimbang menjadi sebuah tulisan. Apalagi kalau bukan karena sibuk dengan pekerjaan. Ah, biar saja pekerjaan (lagi-lagi) menjadi kambing hitam. Karena memang dia yang telah 'merenggut' kebebasan waktu saya, toh orang-orang pun dapat memaklumi ketika mereka tahu bahwa saya bekerja di dunia konstruksi. 

      Menjadi "manusia proyek" selama beberapa tahun terakhir membuat saya menyadari betapa mahal nilai kebersamaan dengan keluarga, sanak saudara, sahabat-sahabat lama, maupun hanya sekedar menyalurkan hobi. Ada harga yang harus saya bayar, ada konsekuensi yang harus saya terima. Tentang membahagiakan keluarga, saya tak bisa lagi menggunakan cara lama. Tentang menjalin persaudaraan dengan sahabat lama, saya tak bisa lagi dengan secara tiba-tiba membuat janji untuk sekedar duduk bersama. Ya, waktu terus berjalan dan keadaan terus berubah. Sehingga mengikhlaskan yang telah berlalu sembari berusaha (setidaknya) menjadi sebaik-baik manusia adalah salah satu cara agar bisa bahagia.

      Tentang memperoleh kebahagiaan, manusia memiliki caranya masing-masing. Sebagai contoh beberapa teman yang sering share foto mereka dengan latar belakang berbagai tempat yang memanjakan mata, travelling ke tempat-tempat yang sedang hits, sebagian lain memajang foto mereka bersama keluarga tengah liburan ke tempat-tempat wisata. Hmmm, betapa beruntungnya mereka, pikir saya.

      Sementara arti kebahagiaan bagi saya (kali ini) adalah mampu menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawab dalam pekerjaan dan menjalin hubungan baik dengan rekan kerja. Memang sih, yang namanya masalah selalu saja ada, ibarat garam di sayur tumis, akan terasa hambar kalau tidak ada. Selebihnya tinggal bagaimana menyikapi permasalahan tersebut, paling tidak ada kebahagiaan tersendiri jika mampu menyelesaikannya, kalaupun tidak berhasil biasanya berujung dengan galau.

      Oya, tanggung jawab saya di unit kerja yang sekarang (Proyek Pembangunan Gedung Baru KPK-RI) akan selesai per akhir Januari ini, selanjutnya saya tidak tahu akan ditempatkan di unit nama lagi, tergantung surat keputusan dari General Manager Divisi Gedung. Apapun dan dimanapun unit kerjanya selama ini saya tidak pernah pilih-pilih. Tapi kali ini harapannya sih masih di sekitaran Jakarta dan yang paling penting adalah iklim kerja yang nyaman. Itu saja.

      Pepatah bilang pengalaman adalah guru terbaik. Selama lebih dari satu tahun saya bergabung dengan unit kerja ini ada banyak pelajaran yang saya dapat, tentang kerjasama, tentang profesionalitas kerja, tentang integritas, tentang kekeluargaan, dan yang tak kalah penting adalah belajar menjadi manusia yang baik. Kita semua berproses, susah senang adalah perihal wajar yang sudah menjadi maklum dalam menjalani proses, untuk sekarang dan untuk selanjutnya.  






   

Komentar

Posting Komentar

Boleh berkomentar... :)

Postingan populer dari blog ini

Coretan malam

Sebuah Proses