Sekedar ingatan

        Hampir lima belas tahun aku menikmati bangku pendidikan, dimulai dari ketika aku duduk untuk pertama kalinya di sebuah Taman Kanak-kanak, lalu terus berlanjut hingga sampai sekarang mengenyam dibangku perkuliahan. Waktu tampak begitu cepatnya belalu menit meningalkan detik, jam meninggalkan menit, semua terasa begitu cepat. Telah banyak kiasan untuk menggambarkan tentang waktu, tajam bagai pedang, cepat bagai torpedo.

Lalu sekarang apa yang telah aku dapatkan dari perjalanan waktuku selama 15 tahun itu?
Pembelajaran.
ya, mungkin pembelajaran adalah kata yang tepat untuk mewakilinya.

Lantas pembelajaran yang seperti apa?
baiklah, akumulasi dari keseluruhan proses panjang dimana kita terlibat didalamnya, dan bukankah ketika seorang guru mengatakan pada kita,"anak-anak, kerjakan soal ini dan besok pagi harus sudah dikumpulkan!" itu adalah sebuah pembelajaran? jauh dari pada serangkaian kata perintah menyebalkan bagi sebagian murid, ada sebuah pelajaran yang ingin ditamankan oleh seorang guru terhadap murid kesayangannya, pelajaran yang akan diketahui nanti setelah mereka para murid sudah tak pernah lagi mendengar kalimat perintah itu.

         Keluar dari lingkungan sekolah, kita lihat bagaimana orang tua selalu melakukan apapun untuk kita, ayah, ibu, kakak, adik, serta para tetangga kita yang selalu berinteraksi setiap harinya. Merekalah orang2 yang menjadikan diri kita seperti sekarang ini, lihatlah ayah yang bekerja untuk kita tanpa kita ketahui betapa sulitnya beliau melakukanya, dan ibu yang selalu bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan bagi kita, semua adalah pelajaran yang nanti akan kita ketahui setelah kita tak lagi bersamanya.

         Sekarang yang ada hanya kenangan tentang masa lalu, tentang bagaimana mereka berjuang untuk kita, tentang kasih sayang dan dorongan moral yang selalu mereka berikan untuk kita, lalu apa yang kita lakukan sekarang ini setelah semua yang mereka berikan terwujud?
Aku, sebagai orang yang masih merasa perlu untuk mengingat tentang masa lalu, senantiasa berharap apa yang aku lakukan sekarang adalah bentuk terimakasihku untuk orang-orang tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Libur Lebaran dan Moment Hidup Syafa

Kamu, Petrichor Itu