Temanku yang satu ini.....

        Tahukah kalian bahwa sahabat ku yang satu ini memang benar-benar aneh, mungkin bahasa yang lebih halusnya "unik". Ya, dari sekian banyak teman yang telah ku kenal semenjak aku duduk di bangku kuliah, tampaknya hanya dia yang selalu membauatku heran, interest pada berbagai hal yang berhubungan dengannya, eliminate problems dan sekaligus menjadi teman "ngisruhku". Secara kasat mata, maksudnya jika di pandang sekilas ( apalagi kalau yang baru pertama kenal ) dia tampak biasa-biasa saja layaknya orang lain umumnya, namun jika kalian seperti aku yang memang sudah cukup lama mengenalnya tentu segala sesuatu tentangnya akan menjadi berubah. Bila diibaratkan sebagai sebuah buku mungkin anda perlu membuka lalu membacanya dengan seksama apa yang ada di dalamnya.Tidak sedikit cerita-cerita dari dia yang banyak aku dengar, mulai dari kehidupan, lingkungan, masyarakat, agama sampai pada masalah asmara.  

       Dari sekian banyak cerita yang sering kita dengungkan berdua, nampaknya urusan asmara lebih mendominasi pada setiap bab perbincangan kita, memang tidak bisa dipungkiri  lagi jikalau asmara selalu menjadi pioneer dalam setiap tema kehidupan manusia, bahkan sejak awal keberadaan manusia, asmara dan cinta telah disandingkan dengan manusia, dan kita semua tahu bahwa Tuhan Yang Maha Esa pun menciptakan manusia atas dasar cinta. Ada sesuatu yang menarik perhatian kami akan arti "cinta", cinta disini bisa ditafsirkan kedalam berbagai macam hal tidak saja terkait asmara. Lain halnya saat bercerita sekitar pengalaman-pengalaman berkenalan dengan lawan jenis, mencari perhatian dengan lawan jenis, sampai pada perjuangan untuk memdapatkan hatinya. Diantara kita berdua dialah yang lebih sering menjadi promotor, dia yang sering bercerita kesana-kemari, bercerita ini itu, dan aku yang menjadi pendengar setianya dan sesekali menimpalinya dengan senyum atau kata-kata nasehat yang tak bermutu. Banyak orang yang tak paham dengan apa yang setiap kali dia lakukan, bahkan aku yang bisa dibilang lebih dekat dengannya pun tak banyak memahami apa sebenarnya maksud dari tindakan-tindakannya. Namun, sebagai orang yang merasa senasib seperjuangan aku selalu berusaha balance dengannya, toh aku tidak merasa dirugikan bahkan banyak sekali keuntungan yang bisa aku dapat. Anak bungsu dari 4 bersaudara yang lahir di pinggiran kota jogja ini sudah sangat akrab dengan suasana kota jogjakarta, karena sejak dari SMP hingga Kuliah dia selalu hilir mudik membelah jalan-jalan kota di tiap harinya. Sedangkan aku yang notabene sebagai kaum pendatang awalnya sering tersesat saat muter-muter kota karena memang tidak begitu hafal jalan di sana. Dan berkat dia sekarang aku sedikit banyak tahu tentang jalan-jalan di kota jogja, karena biasanya selepas kuliah baik siang maupun sore kita sempatkan untuk muter-muter kota mencari sesuatu yang ingin dibeli ataupun sekedar merefresh kembali otak setelah penat oleh kuliah yang dosen berikan. 

        Jika dilihat dari sudut pandang yang lain, aku bisa melihatnya bahwa dia adalah orang yang bebas, dia tidak suka dengan semua keterikatan yang menimpa dirinya. Layaknya seniman yang tidak suka dengan segala bentuk 'pengotakkan' terkait dirinya, dia pun menunjukkan sifat yang sama pada setiap orang bahwa hidup ini haruslah menjadi kita yang sebenarnya, tanpa adanya sebuah 'diafragma' yang menghalangi segala bentuk kreatifitas diri kita, sehingga apa yang Allah nikmatkan pada manusia dapat seutuhnya termanfaatkan dengan baik, serta demi kehidupan yang lebih baik. Aku cukup bersyukur bisa mengenalnya.

"Oke bung....ah telooo....sruput gadhul!!!!" :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Libur Lebaran dan Moment Hidup Syafa

Kamu, Petrichor Itu