Kunang Ijo

         Hidup di daerah lain guna menuntut ilmu yang merupakan kewajiban bagi kita semua memang tak seenak saat berada di daerah sendiri, kita perlu banyak beradaptasi dengan lingkungan yang baru terlebih jika lingkungan tersebut terasa sedikit berbeda dengan lingkungan asal kita. Sebagai sekelompok anak muda yang tengah menuntut ilmu di daerah orang, kami yang tergabung dalam Kumpulan anak Gombong di Jogja "KUNANG IJO" yaitu anak-anak muda ( meskipun ada sedikit anggota yg sudah dianggap sepuh, red.) dari suatu kota kecil yang berada di Kabupaten Kebumen, yaitu Gombong, membentuk sebuah wadah silaturrahmi. Organisasi yang didirikan pada tahun 2000 oleh sekumpulan anak muda yang memiliki kesamaan nasib dan perjuangan untuk menjadikan kota Gombong tercinta lebih maju khususnya, dan Indonesia umumnya.

         Dari awal terbentuknya hingga sampai saat ini, seperti halnya organisasi-organisasi non-formal lainya, KUNANG IJO telah banyak mengalami berbagai macam pengalaman yang sulit untuk dilupakan. Sebagai organisasi yang dapat dikatakan "ada" jika anggotanya "kober" maka agenda-agendanyapun "seanane".
Pada awal terbentuknya, kegiatan yang telah dilakukan antara lain seperti Pengajian rutin, Buka Bersama, serta Silaturahmi antar anggota. Namun, seiring berjalannya waktu serta pergantian kepemimpinan, maka kegiatan yang dilakukan semakin hari semakin dirasa "kabur".

          Baru pada tahun-tahun terakhit ini, KUNANG IJO kembali menggeliat dengan adanya kegiatan-kegiatan yang sebelumnya belum pernah dilakukan, salah atunya adalah mengadakan "Try Out Bareng Kunang Ijo" guna menghadapi UM-UGM 2010 yang diadakan di SMAN 1 Gombong pada akhir bulan Januari dengan peserta kurang lebih 200 anak.
Dengan semangat kebersamaan diantara anggotanya, serta kerja nyata yang tak kenal lelah dari awal perencanaan sampai pada waktu pelaksanaan akhirnya langkah perdana ini dapat terlaksana dengan baik.

         Berikut adalah beberapa moment kebersamaan kami.


Try Out Bareng Kunang Ijo
Buka Bersama
Founding Father Kunang Ijo (Mas Syaiful dan Mas Dadang)

Yang cakep-cakep
Yang cantik-cantik
Yang aneh-aneh
Yang lucu-lucu
Mas Ketua ;p

Komentar

Posting Komentar

Boleh berkomentar... :)

Postingan populer dari blog ini

yang aku tahu... bahwa perasaan tak bisa dipaksakan... bagaimanapun keadaan seseorang... dan yang aku pahami.... bahwa memang betapa pedihnya jika hati tersakiti... terlebih jika merasa terhianati. bukan aku tak mengerti, bukan pula aku tak mau mengerti.... namun aku hanya ingin, semuanya baik-baik saja... mungkin selama itu aku akan diam, karena aku akan merasa lebih tenang. aku tak mampu lagi mengingat masa lalu, karena masa lalu itu bagiku hanya fatamorgana. aku sangat mengharapkan akan pengertian.... itu yang aku inginkan.
artikel yang telah lalu

Libur Lebaran dan Moment Hidup Syafa

“Apa kamu sudah mantap?” “Ya mantap lah...” “Yakin?” “Yakin dong...” Sejujurnya saya masih penasaran dengan keputusannya ketika mendengar jawaban tersebut, jangankan orang lain, orang tuanya sendiri saja merasa tidak yakin dengan apa yang diinginkannya. Namun, dari sekian orang yang mendengar berita tersebut, embahnya lah yang paling uring-uringan. Pasalnya, di mata beliau berdua, dia masihlah anak kecil yang sering merengek minta dibelikan jajan di warung sebelah rumah. Anak kemarin sore yang kencing saja masih belum bisa lurus sudah punya keinginan sebesar  itu, pikir saya. Kala itu saya di telpon oleh embah utinya (ibu saya sendiri .red) seminggu sebelum lebaran. Dengan nada agak sedikit gugup beliau bicara ke saya. “Fif, si Syafa...” “Syafa kenapa?” “Tadi siang kan bapak jemput dia di rumahnya, tiba-tiba kok ngomong begini, “mbah, habis lebaran Syafa mau sunat, tapi sunatnya di rumah embah ya?”” “Apa dia serius?”, tanya saya penasaran. “Iya ...
artikel yang telah lalu

Kamu, Petrichor Itu

         Aku baru saja meletakkan tas kerja dan belum sempat mencuci muka ketika ibumu tiba-tiba menghadangku. Aku juga belum mampu menerjemahkan raut mukanya karena pikiranku belum beranjak dari pekerjaan, setelah seminggu terakhir aku harus pulang lebih larut dari biasanya. Rasa lelah masih menggelayut saat dia menarik tanganku agar duduk di sebelahnya. Ada sesuatu yang ingin dikatakan kepadaku dengan segera, tebakku saat itu. Maka akupun diam siap mendengarkan apa yang akan dikatakan. Bukan kalimat yang dia katakan, namun ditunjukannya sebuah benda padaku. Sebuah benda kecil tipis sepanjang jari kelingkingku, ada strip di tengahnya, nampak dua strip merah. Awalnya aku merasa biasa saja karena belum tahu apa artinya. Namun ketika ibumu mengatakan bahwa itu artinya dia hamil, rasa campur aduk seketika muncul, haru dan bahagia, ucapan syukur tak terkira pada Yang Maha Memberi Hidup, Allah swt.      Kamu adalah hujanku dalam tandusnya suasana...
artikel yang telah lalu