
hingga semua ucapanku tak bisa lagi dia dengar,
aku berada pada hari, ketika kebenaran telah tertutup awan biru,
hingga semua kejujuranku dianggapnya hanyalah angin lalu,
aku brada pada satu waktu, ktka masa lalu bukan lagi menjadi bagian dari alur ceritaku,
hingga apa yg telah terjadi duhulu, hnyalah desiran angin yg mmbuatnya bisu.
baik,,kalaulah hrs bgtu. . .
siapa aku,
siapa pula dirimu.
tampaknya nasib telah salah mempertemukan kita.
atau, kita sndiri yg salah mengartikanya.
tak banyak yg bisa ku berikan,
kecuali doa yg terus aku panjatkan.
jalanku terlalu sempit,
hingga tak bs melihat saat kau bahagia dsana.
jangankan mmbuatmu bahagia,
aku sndiri tak pernah merasa bahagia,
kecuali saat melihat tetes hujan di beranda,
karena hanya itu yang bisa mengembalikanku ke alam nyata.
Dan aku brada pada satu saat, ktka cinta bukan lagi tentang rasa.
Puisi ini aku tunjukkan untuk diriku sendiri, saat merasa hati tersakiti oleh perasaan cinta, terima kasih untuk dia yang telah menjadi inspirasi dalam ceritaku.
Komentar
Posting Komentar
Boleh berkomentar... :)