Jakarta, 5 Mei 2013

     Sudah satu bulan lewat satu minggu saya menjalani dunia baru. Dunia yang berputar begitu lambat menurut perasaan saya. Lingkungan yang sama sekali belum saya kenal sebelumnya. Entahlah, yang jelas perasaan saya begitu bercampur aduk.

     Kian hari saya mulai bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, mengenal satu sama lain, memahami tiap bagian dari satu system yang telah tersusun. Saya pun mulai memahami posisi saya, seperti apa dan harus bagaimana.

     Namun satu hal yang terus membayangi pikiran ketika sedang sendiri, kenangan bersama teman-teman. Ya, kebersamaan yang telah terjalin lama memang sulit untuk dilupakan. Memutar kembali memori saat-saat lalu, memasuki dimensi masa lalu saat bersama mereka terkadang membuat saya kian ‘tersandera’.

    Akhirnya saya sadar bahwa hidup ini akan terus berjalan dan berubah. Saya tidak mungkin hidup di masa lalu karena kenangan tinggallah kenangan, saya harus siap untuk menghadapi masa depan.

      Karena masa depan adalah sebuah kumpulan dari perjalanan demi perjalanan dimasa kini, maka saya harus menjalani sendiri, menciptakan dengan tangan sendiri.

     Saya yakin, Allah Swt tidak akan membiarkan saya seorang diri untuk menjalani semua ini. Dia akan mengantarkan dan mendampingi saya pada setiap fase hidup. Mengantarkan kepada rezeki, menemukan tulang sulbi, serta menemui mati.         




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Libur Lebaran dan Moment Hidup Syafa

Kamu, Petrichor Itu