Jakarta, 12 April 2013
Langit kota tampak kelabu disetiap waktu, suhu udara khas
kota Metropolitan begitu terasa di anggota badan. Bising bunyi klakso
bersaut-sautan tanpa henti. Keadaan seperti demikian, secara tidak langsung
mempengaruhi kondisi psikologis masyarakatnya. Inilah kenyataanya. Tentang kota
Jakarta yang banyak orang bicarakan memang benar adanya.
Dunia ini seperti tiba-tiba berubah sejak dua minggu lalu,
dunia yang sebelumnya saya rasakan begitu bersahabat, dunia yang begitu damai,
dunia yang berputar pelan, kini berubah menjadi dunia baru yang teramat asing. Dunia
yang menjadikan saya seolah terlahir kembali seperti makhluk dengan segala
ketidak tahuannya. Dunia dengan makhluk-makhluk yang tidak pernah saya kenal,
dunia dengan aturan yang tidak pernah saya ikuti sebelumnya.
Mata ini terasa begitu buta walaupun terbuka, memaksa saya
untuk kembali mengenal warna. Telinga ini terasa begitu tuli meskipun tak
kehilangan fungsi, yang memaksa saya untuk kembali mengenal nada.
Satu hal yang tak benar-benar hilang dari dunia yang lalu,
dan tak akan pernah hilang kapanpun dunia akan berganti. Satu hal yang terus
ada ketika saya menyebutnya. Menunjukkan jalan setiap kesulitan yang saya
hadapi. Dunia seperti apapun, dimanapun, dan kapanpun, zatNya berada pada
setiap bagian dari segala proses yang ada.
Maka, saya mencoba untuk menikati. Meskipun terasa pahit, namun saya yakin, atas segala campur tanganNya kepahitan dapat berubah menjadi manis. Sekarang saya tidak bisa lagi berpegang pada kerangka acuan yang saya buat sendiri, saya harus mengikuti segala proses yang ada, melaksanakannya, dan menikmatinya.
Komentar
Posting Komentar
Boleh berkomentar... :)